PENGERTIAN IMAN Dan TAQWA Serta Cara Meningkatkannya

PENGERTIAN IMAN Dan TAQWA Serta Cara Meningkatkannya

Sebagai umat muslim dan hamba Allah swt, ada baiknya kita bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah swt dan meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat, baik yang kecil maupun yang besar. Mentaati dan mematuhi perintah Allah adalah kewajiban setiap muslim. Dan juga, seorang muslim yang bertakwa itu membersihkan dirinya dengan segala hal yang halal karena takut terperosok kepada hal yang haram.



A. PENGERTIAN IMAN
IMAN didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu ‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. 

PRINSIP IMPLIKASI PROSES TERBENTUKNYA IMAN
Prinsip pembinaan berkesinambungan.
Prinsip internalisasi dan individuasi.
Prinsip sosialisasi.
Prinsip konsistensi dan koherensi.
Prinsip integrasi. 

TANDA – TANDA ORANG BERIMAN
Al-Qur’an menjelaskan tanda-tanda orang beriman sebagai berikut :
  • Jika di sebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika di bacakan ayat suci Al-Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (al-Anfal:2).
  • Senantiasa tawakal, yaitu kerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut 6.sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at- Taubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan at-Thaghabun: 13).
  • Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al- Anfal: 3, dan al-Mu’minun: 2,7).
  • Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mu’minun: 4).
  • Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al- Mu’minun: 3,5)‏
  • Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mu’minun: 6)‏
  • Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74)‏
  • Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62)‏

CARA MENINGKATKAN IMAN
  •     Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran
  •     Rasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Qur’an dan Sunnah
  •     Carilah ilmu syar’i.
  •     Mengikutilah halaqah zikir
  •     Perbanyaklah amal shalih.
  •     Lakukan berbagai macam ibadah.
  •     Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah
  •     Banyak-banyaklah ingat mati.
  •     Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat
  •     Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam
  •     Berdzikirlah yang banyak.
  •     Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya
  •     Tinggalkan angan-angan yang muluk-muluk.
  •     Memikirkan kehinaan dunia.
  •     Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah.
  •     Menguatkan sikap al-wala’ wal-barak.
  •     Bersikap tawadhu.
  •     Perbanyak amalan hati.
  •     Sering menghisab diri
  •     Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman.
 B. PENGERTIAN TAQWA
Sedangkan TAKWA adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syar’I adalah menjaga diri dari perbuatan dosa.

TANDA – TANDA ORANG BERTAKWA
  • Beriman kepada ALLAH dan yang ghaib(QS. 2:2-3)
  • Sholat, zakat, puasa(QS. 2:3, 177 dan 183)
  • Infak disaat lapang dan sempit(QS. 3:133-134)
  • Menahan amarah dan memaafkan orang lain(QS. 3: 134)
  • Takut pada ALLAH(QS. 5:28)
  • Menepati janji (QS. 9:4)
  • Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakkukan hal yang sama(QS. 9:7)
  • Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. 3:146)
  • Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. 9:44)
  • Berdakwah agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. 6:69)

KEUTAMAAN DAN GANJARAN ORANG-ORANG YANG BERTAKWA
- Diberi jalan keluar serta rezeki dari tempat yang tak diduga-duga(QS. 65:2-3)
- Dimudahkan urusannya (QS. 65:4)
- Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (QS. 7:96)
- Mendapat petunjuk dan pengajaran (QS. 2:2, 5:46, 2:282)
- Mendapat Furqan (QS. 8:29)
- Cepat sadar akan kesalahan (QS. 7:201)
- Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (QS.3:120)
- Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (QS. 49:13, 3:147)
- Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan (QS. 7:35)
- Sebaik – baik bekal (QS. 2:197)
- ALLAH bersamanya (QS. 2:194)
- ALLAH menyukainya (QS. 9:4)
- Mendapat keberuntungan (QS. 3:200)
- Diperbaiki amalnya dan diampuni dosanya (QS. 33:70-71)
- Mendapat rahnmat (QS. 6:155)
- Tidak disiasiakan pahala mereka (QS. 12:90)
- Diselamatkan dari api neraka (QS. 19:71-72)


Takwa adalah amalan hati dan letaknya di kalbu. “Demikianlah (perintah ALLAH). Dan barang siapa mengagungkan syiar – syiar ALLAH maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS 22:32).
Keimanan dan ketakwaan seorang muslim adalah kunci agar mendapatkan ridho dan barokah dari Allah swt.
Iman Islam dalam diri seorang muslim harus dibarengi dengan takwa.
Bila seorang muslim percaya dengan keberadaan Allah, maka tentunya ia takut kepada Allah. Itulah yang dinamakan takwa.
 

IMPLEMENTASI IMAN & TAKWA
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.
a. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda
b. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut
c. Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan.
d. Iman memberikan ketentraman jiwa
e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah)‏
f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konseku
g. Iman memberikan keberuntungan
h. Iman mencegah penyakit.




Marketa Korinkova, Mantan Ratu Kecantikan Republik Ceko Menerima Hidayah Islam dan Berhijab

Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim




Subhanallah, Inilah 17 AMALAN PENGHAPUS DOSA

17 AMALAN PENGHAPUS DOSA

Manusia pasti berbuat dosa dan pasti butuh ampunan Allah. Oleh karena itu Allah memberikan keutamaan dan kemurahan kepada hambaNya dengan mensyariatkan amalan-amalan yang dapat menghapus dosa disamping taubat. Sebagiannya dijelaskan dalam Al Qur’an dan sebagiannya lagi dalam Sunnah Rasululloh. Diantaranya sebagai berikut :


1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan kemasjid, sebagaimana disampaikan Rasululloh:

أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai rasululloh. Beliau berkata: enyempurnakan wudhu ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu sholat satu ke sholat yang lain, karena hal itu adlah ribath. (HR Muslim dan Al Tirmidzi).

Juga dalam sabda beliau yang lain:

إِذَا تَوَضَّأَ الرَّجُلُ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَا يُخْرِجُهُ أَوْ قَالَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا إِيَّاهَا لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

 Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosa. (HR Al Tirmidzi).

2. Puasa hari Arofah dan A’syura’ dengan dalil:  ( Amalan Penghapus Dosa)

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Nabi Bersabda: Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus setahun yangsebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari A’syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang telah lalu. (HR Al Tirmidzi dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 3853)

3. Sholat tarawih di Romadhon dengan dalil sabda Rasululloh:  ( Amalan Penghapus Dosa)

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa yang menegakkan romadhon (sholat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi).

4. Haji yang mabrur dengan dalil:  ( Amalan Penghapus Dosa)

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Siapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan maka kembali seperti hari ibunya melahirkannya (HR Al Bukhori) dan sabda beliau:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Haji mabrur balasannya hanya syurga. (HR Ahmad).

5. Memaafkan hutang orang yang sulit membayar dengan dalil

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أُتِيَ اللَّهُ بِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِهِ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَقَالَ لَهُ مَاذَا عَمِلْتَ فِي الدُّنْيَا قَالَ يَا رَبِّ آتَيْتَنِي مَالَكَ فَكُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ وَكَانَ مِنْ خُلُقِي الْجَوَازُ فَكُنْتُ أَتَيَسَّرُ عَلَى الْمُوسِرِ وَأُنْظِرُ الْمُعْسِرَ فَقَالَ اللَّهُ أَنَا أَحَقُّ بِذَا مِنْكَ تَجَاوَزُوا عَنْ عَبْدِي

Dari Hudzaifah beliau berkata Allah memanggil seorang hambaNya yang Allah karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kamu telah menganugerahkanku hartaMu lalu aku bermuamalah dengan orang-orang. Dan dahulu akhlakku adalah memaafkan, sehingga aku dahulu mempermudah orang yang mampu dan menunda pembayaran hutang orang yang sulit membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak darimu maka maafkanlah hambaKu ini (HR Muslim).

6. Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa dengan dalil:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang mulia. (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 97.)

7. Memberi salam dan berkata baik dengan dalil sabda Rasululloh :

 إِنَّ كِمْ كُوْجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ وَ حُسْنُ الْكَلاَمِ

sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik. (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan dishohihkan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 1035)

8. Sabar atas musibah dengan dalil sabda Rasululloh :  ( Amalan Penghapus Dosa)

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ إِنِّي إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنًا فَحَمِدَنِي عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ فَإِنَّهُ يَقُومُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنْ الْخَطَايَا

Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Sungguh Aku bila menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia memujiku atas ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya tersebut bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya (HR Ahmad dan dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144).

9. Menjaga sholat lima waktu dan jum’at serta puasa Romadhon dengan dalil sabda Rasululloh:

الصلوات الخَمْسُ وَ الجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَ رَمَضَان إِلَى رَمَضَان مُكَفِّرَاتُ مَا بَينَهُمَا إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ

Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar (HR Muslim)

10.  Adzaan dengan dalil sabda Rasululloh :  ( Amalan Penghapus Dosa)

إِنَّ الْمُؤَذِّنَ يُغْفَرُ لَهُ مَدَى صَوْتِهِ

Seorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya. (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih AL Jaami’ no. 1929)

11. Sholat dengan dalil sabda Rasululloh :  ( Amalan Penghapus Dosa)

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا

Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-dosa. (HR Al Bukhori).

12. Memperbanyak sujud dengan dalil sabda Rasululloh :

عَلَيْكَ بَكَثْرَنِ السُّجُوْدِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وَ حَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئَةً

Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali sujud kepada Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa) (HR Muslim).

13. Sholat malam dengan dalil :  ( Amalan Penghapus Dosa)

 عَلَيْكَ بِقِيَامِ اللَيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُم لإِلَى رَبِّكُمْ وَ مُكَفِّرَةٌ للسَّيْئَاتِ وَ مَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ

Hendaklah kalian sholat malam, karena ia adalah adat orang yang sholeh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Robb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa (HR Al Haakim dan dihasankan Al Albani dalam Irwa’ AL Gholil 2/199).

14. Berjihad dijalan Allah dengan dalil :

يُغْفَرُ للشَّهِيْدِ كُلَّ ذَنْبٍ إلاَّ الدَّيْن

Senua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang. (HR Muslim)

15. Mengiringi haji dengan umroh dengan dalil :  ( Amalan Penghapus Dosa)

 تَابِعُوْا بَيْنَ الحَجِّ وَ الْعُمْرَةِ فَإِنَّ مُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِيْ الْفَقْرَ وَ الذُّنُوْبِ كَمَا تَنْفِيْ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ

Iringi antara haji dan umroh, karena mengiringi antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana AL Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besai. (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2899)

16. Shodaqah dengan dalil :  ( Amalan Penghapus Dosa)

إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:271)Rasululloh pun bersabda:

الصَّدَقَةُ تُطْفِىءُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ

Shodaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api (HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan dishohihkan Al Al Bani dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)

17.  Menegakkan hukum pidana  dengan dalil :  ( Amalan Penghapus Dosa)

 أَيُّمَا عَبْدٍ أَصَابَ شَيْئَاً مَمَا نَهَى اللهُ عَنْهُ ثُمَّ أُقِيْمَ عَلَيْهِ حَدُّهُ كَفَرَ عَنْهُ ذَلَكَ الذَّنْبُ

Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut. (HR Al Haakim dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2732)Demikian sebagian penghapus dosa, mudah-mudahan penjelasan ini bermanfaat.   



Marketa Korinkova, Mantan Ratu Kecantikan Republik Ceko Menerima Hidayah Islam dan Berhijab

Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim




ORANG Ini Yang Selalu Ditunggu Di Bulan Ramadhan

ORANG Ini Yang Selalu Ditunggu Di Bulan Ramadhan
Sebagian orang berpendapat nama adalah doa yang diberikan oleh orang tua untuk sang anak.
Namun tak jarang, nama juga bisa diambil dari momen yang terjadi saat seorang anak lahir.

InfoeMuslim ORANG Ini Yang Selalu Ditunggu Di Bulan Ramadhan. Ternyata Benar Ada Orangnya, Ini Fakta Pria Bernama Azan Magrib.
Pria asal Desa Ringkit, Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan ini misalnya.

Pria berusia 40 tahun ini memiliki nama Azan Magrib.
Sosok dan kartu identitasnya kemudian menjadi viral di media sosial karena menyandang nama unik.
Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com berikut fakta tentang sosok pria tersebut:

1. Jadi viral
Sosok Azan Magrib menjadi viral beberapa waktu lalu.
Terlebih lagi saat memasuki bulan Ramadan seperti ini, banyak warga dunia maya yang menggunakan fotonya lantaran berkaitan erat dengan momen berbuka puasa.

2. Asal namanya
ORANG Ini Yang Selalu Ditunggu Di Bulan Ramadhan


Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) berkesempatan melakukan wawancara langsung bersama Azan Magrib belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut dijelaskan asal mula nama unik tersebut diberikan.
Menurut Azan, orangtuanya sengaja memberikan nama seperti itu lantaran ia lahir tepat saat azan berkumandang.
Lebih lanjut, di keluarga Azan rupanya hanya ia sendiri yang memiliki nama unik.
"Saya sempat tanya sama orangtua, kenapa sih nama saya harus Azan Magrib tidak seperti kakak-kakak saya. Kata ibu saya, itu nama yang terbaik untuk kamu," ucap ayah tiga anak tersebut.

3. Diminta berfoto bersama polisi

ORANG Ini Yang Selalu Ditunggu Di Bulan Ramadhan

Nama Azan Magrib jadi populer.
Nama Azan Magrib jadi populer. (Banjarmasin Post)
Beberapa waktu lalu Azan terjaring razia Operasi Patuh Intan di Samarinda.
Ia tak menemui kendala apaun lantaran surat kendaraan dan izin mengemudinya lengkap.
Hal menarik justru terjadi dari razia tersebut.

Pasalnya, saat polisi melihat kartu identitas Azan, mereka justru ingin berfoto bersama.
"Wah, sampeyan ini toh yang bikin ramai media sosial. Ayo sini dulu, kita foto bareng dulu pak Azan Magrib," ucap Azan Magrib menirukan omongan polisi.


Infoe Muslim

BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim

(Tribunwow.com/Dhika Intan)


Hukum Puasa Bagi Wanita Haidh & Nifas, Wanita Hamil & Menyusui

Hukum Puasa Bagi Wanita Haidh & Nifas, Wanita Hamil & Menyusui

Al-Imam as-Sa’di berkata,Wanita haidh dan wanita nifas diharamkan berpuasa dan berkewajiban melakukan qadha puasa. Adapun wanita hamil dan wanita menyusui, jika keduanya mengkhawatirkan keadaan janin dan bayinya, diperbolehkan berbuka (tidak berpuasa) serta berkewajipan melakukan qadha puasa dan memberi makanan (fidyah) kepada seorang fakir miskin untuk setiap puasa (yang ditinggalkannya).”

Ketentuan Puasa Bagi Wanita Haidh & Wanita Nifas

Wanita yang sedang haidh atau nifas diharamkan berpuasa. Dalilnya :
Aisyah berkata, “Kami pernah mengalami haidh di masa hidup Rasulullah, lalu kami kembali suci. Baginda memerintahkan kami untuk melakukan qadha puasa dan tidak memerintahkan kami untuk melakukan qadha solat.” (Muttafaq ‘alaih)

Ketentuan Puasa Bagi Wanita Hamil & Menyusui
Wanita hamil dan menyusui diperbolehkan berbuka, jika ia mengkhawatirkan keadaan dirinya, janin/bayinya, atau keduanya.
Ada beberapa pendapat ulama dalam kaedah membayar semula hutang puasa bagi wanita hamil dan menyusui ini:
1. Diwajibkan melakukan qadha puasa dan membayar fidyah. Ini adalah pendapat mazhab al-Imam Ahmad dan disebutkan oleh al-Imam as-Sa’di. Akan tetapi pendapat ini lemah, kerana tidak ada dalil yang mewajibkan pembayaran fidyah bersama kewajiban qadha puasa.

2. Diwajibkan hanya membayar fidyah. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, serta dipilih oleh al-Imam al-Albani.
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hamil atau menyusui jika keduanya khawatir (akan dirinya, bayinya atau kedua-duanya), keduanya diperbolehkan berbuka dan (diwajibkan) memberi makan (fakir miskin).” (HR al-Baihaqi, al-Albani menyatakan sanadnya shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari & Muslim).

❗Namun, pendapat ini terdapat kelemahan jika ditinjau dari segi makna. Sebab, secara makna pendapat ini telah menyamakan keadaan wanita hamil atau menyusui yang suatu ketika akan kembali sihat dan kuat untuk melakukan qadha puasa, dengan keadaan orang yang tidak mampu lagi berpuasa selamanya kerana lanjut usia sehingga berkewajiban menggantinya dengan pembayaran fidyah. Penyamaan ini tidak benar, kerana perbedaan antara kedua keadaan tersebut sangatlah jelas.

3. Diwajibkan hanya melakukan qadha puasa. Alasannya, wanita hamil dan menyusui keadaannya seperti orang sakit dan musafir yang terkadang merasa berat untuk berpuasa. Ini adalah pendapat Ibrahim an-Nakha’i, al-Hassan al-Bashri, Atha’ bin Abi Rabah dan al-Imam Abu Hanifah. Pendapat inilah dipilih oleh al-Imam Ibnu Baz bersama al-Lajnah ad-Da’imah, al-Imam Ibnu Utsaimin dan al-Imam Muqbil al-Wadi’i. Dan pendapat ini yang benar insyaAllah. 
Iainya bertepatan dengan hadits Nabi:
“Sesungguhnya Allah telah meringankan dari seorang musafir setengah dari solatnya, serta meringankan pula kewajiban puasa dari seorang musafir, wanita menyusui dan wanita hamil.” (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah. Dishahihkan al-Albani dan dihasankan al-Wadi’i).

(Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa’di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)


 II مجموعة طريق السلف II 
  www.thoriqussalaf.com
  http://telegram.me/thoriqussalaf
09/05/2017


Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim




Apa Sih Beda Antara Shalat Tarawih, Tahajjud, dan Witir..?

Beda Antara Shalat Tarawih, Tahajjud, dan Witir
🌒🌙 Sholat Malam di Bulan Ramadhan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


🎁 Definisi Sholat Malam (Qiyaamul Lail) 

✅ Sholat malam (qiyaamul lail) adalah sholat sunnah yang dilakukan di antara sholat Isya’ hingga sholat Subuh. Sholat malam itu terdiri dari rokaat genap dan rokaat ganjil. 

🔰 Apa perbedaan istilah antara tarawih, tahajjud, dan witir

💺 Jawabannya: 

▶️ Tarawih adalah istilah untuk sholat malam pada bulan Ramadhan. 

Sedangkan Tahajjud adalah sebutan untuk sholat malam setelah tidur (baik di dalam atau di luar Ramadhan). 

➡️ Witir adalah sholat malam berjumlah ganjil: bisa 1, 3, 5,7, atau 9 rokaat. Witir bisa dilakukan baik di luar maupun di dalam Ramadhan. 

🎛 Tarawih dan Tahajjud rokaatnya berjumlah genap, sedangkan Witir rokaatnya berjumlah ganjil.

📡 Tarawih secara bahasa berasal dari kata at-Taraawiih yang berarti istirahat (sejenak). Dulu di masa para Sahabat Nabi, Imam sholat tarawih di bulan Romadhan membaca ratusan ayat tiap rokaatnya, sehingga mereka membutuhkan istirahat sejenak sebelum melanjutkan sholat. 

📐 Setiap berapa rokaat istirahat sejenaknya itu? Ibnul Mandzhur dalam Lisaanul Arab menyatakan tiap 4 rokaat. Sedangkan Syaikh Athiyyah Muhammad Salim menyatakan tiap 2 rokaat. 

📝 Sedangkan tahajud berasal dari kata at-Tahajjud yang mengandung makna bangun dari tidur di waktu malam (Syarh Shahih al-Bukhari libnil Baththol (3/108)). Karena itu, istilah tahajud diperuntukkan untuk sholat malam setelah bangun tidur. Ini adalah pendapat dari Alqomah, al-Aswad, dan Ibrahim an-Nakhai (dinukil dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya surat al-Isra’ ayat 79). 


🔎 Karena total keseluruhan sholat malam seharusnya berjumlah ganjil, maka kadangkala dalam hadits disebutkan bahwa sholat malam itu adalah witir. Sholat malam identik dengan witir juga karena sholat sunnah di waktu siang tidak boleh berjumlah rokaat ganjil. 
📈 Jumlah rokaat ganjil dalam sholat sunnah hanya berlaku untuk sholat malam.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📗 Dikutip dari Buku "RAMADHAN BERTABUR BERKAH" (Fiqh Puasa dan Panduan Menjalani Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi).

▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.




Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim




Back to top